tag:blogger.com,1999:blog-24483222982162080802024-03-08T13:23:23.740+07:00membaca dan menulisSebenarnya aku mau menulis apa sih. Aduh kenapa ini kok bingung.
<br> Kamu bisa Menulis tidak. Bisa ya!!! Aku juga mau menulis.
<br> Menulis cerita fiksi yang nyata. <br>Menulis cerita nyata namun fiksi. <br>Menulis cerita fiksi yang fiksi sekali.
<br>Menulis cerita nyata kok nyatanya...
<br>
Membaca tulisan fiksi kok nyatanya memang fiksi namun ternyata <br>ceritanya amburadul nyata sekali amburadulnya.
<br><br>
aku menulis terus membaca<br>
kamu membaca maukah menulismembaca dan menulishttp://www.blogger.com/profile/18360772042450286726noreply@blogger.comBlogger22125tag:blogger.com,1999:blog-2448322298216208080.post-46311513511894636892010-11-08T15:57:00.003+07:002010-11-08T16:52:28.195+07:00Membaca sebuah kisahHari ini Hue tidak ke ladang strobery. Mendung sedang menyelimuti langit kala itu. Sekali-kali hujannya penuh debu. Ladang strobery pun menjadi abu-abu. Tak apalah itu hanya untuk sementara. Itu kan demi kebaikan semuanya. Dengan abu itu ladang strobery akan subur. Jadi tunggulah hujan air jernih menyelimutinya. Itu hanyalah masalah waktu. Setelah hujan badai reda lihatlah warna pelangi diujung jalan sana. Akan indah bukan?<br />Hue pun mengambil buku di meja hijau itu. Sambil duduk dikursi kecil Hue pun membaca sebuah kisah.<br /><br /><h2 class="uiHeaderTitle">Kisah C.I.N.T.A♥◦°˚¨˚°*•‧::‧☺*•♫.•♥.•*¨:*•♫.•♥.•</h2><br /><p> </p><p> </p><p> </p><p>Di suatu pulau kecil ada seorang gadis bernama CINTA dan teman-temannya namanya kecantikan, kesedihan, kegembiraan, kekayaan. Mereka hidup berdampingan dengan baik namun suatu ketika datang badai menghepas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan menggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat2 berusaha menyelamatkan diri. CINTA sangat kebingungan sebab ia tak dapat berenang dan tdk mempunyai prahu dia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan. Smentara itu air smakin naik membasahi kakinya tak lama CINTA melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu.</p><p> </p><p> </p><p>"kekayaan!kekayaan! tolong aku!,"teriak CINTA.</p><p> "Aduh! maaf, CINTA"kata kekayaan.</p><p>aku tak dapat membawamu serta perahuku ini tenggelam</p><p> lagipula tak ada tempat lagi bagimu.</p><p> </p><p> </p><p>CINTA sedih sekali namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dgn perahunya.</p><p> " kegembiraan! tolong aku ! " teriak CINTA</p><p> </p><p> </p><p> </p><p> namun kegembiraan terlalu gembira karna ia menemukan perahu sehingga ia tak dapat mendengar teriakan CINTA, air semakin tinggi dan CINTA smakin panik. Tak lama lewatlah kecantikan.</p><p> " Kecantikan! bawalah aku bersamamu!, " teriak CINTA lagi.</p><p> " Wah, CINTA kamu basah dan kotor, aku tak bisa membawamu nanti bisa mengotori perahuku yang indah ini" sahut kecantikan.</p><p> </p><p> </p><p> </p><p>CINTA sedih sekali mendengarnya ia mulai menangis terisak-isak. Saat itulah lewat kesedihan.</p><p> " Oh Kesedihan, bawalah aku bersamamu!, " kata cinta.</p><p> " Maaf CINTA aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja, " kata kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.</p><p> </p><p> </p><p> </p><p>CINTA putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya. Pada saat kritis itulah tiba2 terdengar suara.</p><p> "CINTA! Mari cepat naik ke perahuku!"</p><p> </p><p> </p><p> </p><p> </p><p> CINTA menoleh ke arah suara itu dan cepat2 naik keperahu itu,tepat sebelum air menenggelamkannya di pulau terdekat, CINTA turun dan perahu itu langsung pergi lagi. Pada saat itu barulah CINTA sadar ia sama sekali tidak mengetahui siapa yang menolongnya, CINTA segera bertanya kpd penduduk pulau itu.</p><p> " Yang tadi adalah WAKTU ," kata penduduk itu</p><p> "Tapi, mengapa ia menyelamatkan aku ?</p><p> Aku tidak mengenalinya Bahkan teman-temanku yg mengenalku pun enggan menolong" Tanya CINTA heran.</p><p><br /></p><p> SEBAB HANYA WAKTULAH YANG TAHU BERAPA NILAI SESUNGGUHNYA DARI CINTA ITU.....!</p><p>"Oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo. ", Seru Hue mendayu-dayu bagai lagu merdu.<br /></p><p><br /></p>membaca dan menulishttp://www.blogger.com/profile/18360772042450286726noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2448322298216208080.post-25399062562261442372010-11-01T23:30:00.003+07:002010-11-01T23:51:52.280+07:00mimpi yang aneh<span style="font-weight: bold;font-size:180%;" >huuuuuuft....................<br /><span style="font-size:100%;">fiuh...................................................<br /><span style="font-size:85%;">....................................................</span></span></span><span style="font-size:85%;">hmm</span><span style="font-weight: bold;font-size:180%;" ><span style="font-size:100%;"><br /></span></span><span style="font-size:85%;">Hue membelalakan matanya tandanya terkejut dengan penuh kejutan. Lirik kanan, lirik kiri, lirik atas, lirik bawah. Tidak ada apa-apa kok. Ada apa ya tadi kok Hue kaget sekali. Sedari tadi jam dinding berdetak tiada henti seolah-olah mengikuti ritme detak-detak jantung Hue yang kaget setengah mati, setengah hidup, setengah sadar, setengah tidur. "Jadi pingin tidur lagi tapi kok ngak bisa ya", ada yang janggal sepertinya. Cobalah tengok dibalik jendela ada apakah disana? Rasanya masih bingung dipenuhi linglung telinga ikut mendengung. kembalilah Hue duduk dikursi merenung tanda dia bingung. Sambil berhitung siapa tahu beruntung bisa ngantuk dan tertidur lagi. Tapi rasanya sulit, sesulit soal berhitung tanpa alat hitung. Coba pikir lagi. Coba terka lagi. Menerawang ke lampu didepan mata seolah-olah didepan terasa hampa. Sambil tersenyum Hue pun tertawa. Mengingat suatu kejadian didalam mimpinya tadi. Sebuah mimpi yang tak masuk di akal tapi masuk di hati. Nah loh. He he eh ehehehe ehehee ehe hehe. Mimpi yang aneh. O-O</span>membaca dan menulishttp://www.blogger.com/profile/18360772042450286726noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2448322298216208080.post-8880294145757656412010-10-10T11:00:00.000+07:002010-10-10T11:10:30.349+07:0001110000 01100101 01110010 01100101 01101101 01110000 01110101 01100001 0110111001010000 01100101 01110010 01100101 01101101 01110000 01110101 01100001 01101110 00100000 01100100 01100001 01110100 01100001 01101110 01100111 00100000 01100001 01110100 01100001 01110011 00100000 01101110 01100001 01101101 01100001 00100000 01100011 01101001 01101110 01110100 01100001 00101110 00001010 01000010 01110101 01101110 01100100 01100001 00100000 01110000 01100101 01110010 01100111 01101001 00100000 01101011 01100001 01110010 01100101 01101110 01100001 00100000 01100011 01101001 01101110 01110100 01100001 00101110 00001010 01000001 01110100 01100001 01110011 00100000 01100100 01101001 01110010 01101001 01101110 01111001 01100001 00101110 00101110 00101110 00001010 01000100 01101001 01100111 01100101 01101110 01100001 01101110 01100111 01101001 00100000 01100001 01101001 01110010 00100000 01110010 01100001 01100011 01110101 01101110 00100000 01101010 01101001 01101110 01100111 01100111 01100001 00001010 01000001 01100100 01100001 01101100 01100001 01101000 00101110 00101110 00101110 00001010 01010111 01100001 01101010 01100001 01101000 01101101 01110101 00100000 01110011 01100101 01110000 01100101 01110010 01110100 01101001 00100000 01100010 01110101 01101100 01100001 01101110 00100000 01101100 01100101 01101100 01100001 01110000 00100000 01110100 01101001 01100100 01110101 01110010 00100000 01100100 01101001 00100000 01101000 01100001 01110100 01101001 01101101 01110101 00001010 01011001 01100001 01101110 01100111 00100000 01100010 01100101 01110010 01100100 01101001 01101110 01100100 01101001 01101110 01100111 00100000 01101011 01100101 01101100 01100001 01101101 00100000 01100100 01100001 01101110 00100000 01101011 01100101 01100100 01101001 01101110 01100111 01101001 01101110 01100001 01101110 00001010 01000001 01100100 01100001 00100000 01100001 01110000 01100001 00100000 01100100 01100101 01101110 01100111 01100001 01101110 01101110 01111001 01100001 00101110 00101110 00101110 00001010 01001101 01100101 01101110 01101001 01101110 01100111 01100111 01100001 01101100 01101011 01100001 01101110 00100000 01101000 01100001 01110100 01101001 00100000 01110101 01101110 01110100 01110101 01101011 00100000 01100100 01101001 01100011 01100001 01100011 01101001 00001010 01010000 01100101 01110010 01100011 01100001 01111001 01100001 00101110 00101110 00101110 00001010 01010011 01100001 01101101 01110000 01100001 01101001 00100000 01100100 01100001 01110010 01100001 01101000 00100000 01101011 01100101 00100000 01101100 01110101 01110100 01110101 01110100 01110000 01110101 01101110 00100000 01100001 01101011 01110101 00100000 01110100 01100001 01101011 00100000 01110000 01100101 01110010 01100011 01100001 01111001 01100001 00001010 01001100 01100001 01101100 01110101 00101110 00101110 00101110 00001010 01010010 01110101 01101101 01110000 01110101 01110100 00100000 01110100 01100101 01110010 01110011 01100001 01100010 01101001 01110100 00001010 01010011 01100101 01101011 01100001 01101100 01101001 00100000 01101001 01101110 01101001 00100000 01100001 01101011 01110101 00100000 01101100 01101001 01101000 01100001 01110100 00100000 01101011 01100001 01110010 01111001 01100001 00100000 01110011 01110101 01110010 01100111 01100001 00001010 01000100 01100001 01110010 01101001 00100000 01101101 01100001 01110100 01100001 00100000 01110011 01100101 01101111 01110010 01100001 01101110 01100111 00100000 01101000 01100001 01110111 01100001 00001010 01010000 01100101 01110010 01100011 01100001 01111001 01100001 00101110 00101110 00101110 00001010 01010100 01100001 01101011 00100000 01110100 01100001 01101000 01110101 00101110 00101110 00101110 00001010 01000001 01100100 01100001 00100000 01100001 01110000 01100001 00100000 01100100 01100101 01101110 01100111 01100001 01101110 00100000 01000011 01101001 01101110 01110100 01100001 00100000 00111111 00001010 01100100 01100001 01101110 00101110 00101110 00101110 00001010 01000001 01101011 01110101 00100000 01100001 01101011 01100001 01101110 00100000 01101011 01100101 01101101 01100010 01100001 01101100 01101001 00100000 01100100 01100001 01101100 01100001 01101101 00100000 01110011 01100001 01110100 01110101 00100000 01110000 01110101 01110010 01101110 01100001 01101101 01100001 00001010 01110101 01101110 01110100 01110101 01101011 00100000 01101101 01100101 01101101 01110000 01100101 01110010 01110100 01100001 01101110 01111001 01100001 01101011 01100001 01101110 00100000 01101011 01100101 01101101 01100010 01100001 01101100 01101001 00100000 01100011 01101001 01101110 01110100 01100001 01101110 01111001 01100001 00101110 00101110 00101110 00001010 01000010 01110101 01101011 01100001 01101110 00100000 01110101 01101110 01110100 01110101 01101011 01101110 01111001 01100001 00101100 00100000 01100010 01110101 01101011 01100001 01101110 00100000 01110101 01101110 01110100 01110101 01101011 00100000 01110011 01101001 01100001 01110000 01100001 00001010 01010100 01100001 01110000 01101001 00100000 01110101 01101110 01110100 01110101 01101011 01101011 01110101 00101100 00100000 01101011 01100001 01110010 01100101 01101110 01100001 00100000 01100001 01101011 01110101 00100000 01101001 01101110 01100111 01101001 01101110 00100000 01101011 01100001 01101101 01110101 00001010 01001001 01110100 01110101 00100000 01110011 01100001 01101010 01100001 00101110 00001010membaca dan menulishttp://www.blogger.com/profile/18360772042450286726noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2448322298216208080.post-80130088432230558572010-08-06T23:05:00.003+07:002010-08-06T23:21:47.512+07:00merdeka?<div style="text-align: center;"><span style="font-size:78%;">merdeka</span><span style="font-weight: bold;font-size:78%;" >merdeka</span><span style="font-weight: bold;">merdeka</span><span style="font-weight: bold;font-size:130%;" >merdeka</span><span style="font-weight: bold;">merdeka</span><span style="font-weight: bold;font-size:78%;" >merdeka</span><span style="font-size:78%;">merdeka</span><br /><span style="font-size:78%;">......................................................atau....................................................................</span><br /><span style="font-size:78%;">merdeka</span><span style="font-weight: bold;font-size:78%;" >merdeka</span><span style="font-weight: bold;">merdeka</span><span style="font-weight: bold;font-size:130%;" >merdeka</span><span style="font-weight: bold;">merdeka</span><span style="font-weight: bold;font-size:78%;" >merdeka</span><span style="font-size:78%;">merdeka</span><br /><span style="font-size:78%;">...........................................................dan.......................................................................</span><br /><span style="font-size:78%;"><span style="font-weight: bold;">MERDEKA</span><span style="font-weight: bold;font-size:85%;" > MERDEKA</span></span><span style="font-weight: bold;font-size:100%;" > MERDEKA</span><span style="font-weight: bold;font-size:78%;" ><span style="font-size:85%;"> MERDEKA </span></span><span style="font-weight: bold;font-size:78%;" >MERDEKA</span><br /><span style="font-size:78%;">..................................................LALU.......................................................................</span><br /><span style="font-size:78%;">MATI</span><span style="font-size:85%;">MATI</span>MATI<span style="font-size:130%;">MATI</span><span style="font-size:180%;">MATIMATI</span><span style="font-size:130%;">MATI</span>MATI<span style="font-size:85%;">MATI</span><span style="font-size:78%;">MATI</span><br />mati mati mati mati mati mati mati mati mati mati mati mati<br />O<br />0<br />o<br />'<br /><span style="color: rgb(153, 102, 51);">anggap saja</span><br /><span style="color: rgb(153, 102, 51);">ini g<span style="font-weight: bold;">ambar hue</span></span><br /><span style="color: rgb(153, 102, 51);"><span style="font-weight: bold;">sedang be</span>rmimpi</span><br /><span style="color: rgb(153, 102, 51);">zzzzzzzzzzzzz</span><br /><br /></div><span style="font-size:78%;"><br /></span>membaca dan menulishttp://www.blogger.com/profile/18360772042450286726noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2448322298216208080.post-61046694137027259602010-06-26T19:12:00.005+07:002010-06-26T19:31:01.041+07:00hari ini dan gerhana bulanCoba kamu bayangkan dan lihatlah ke angkasa. Malam ini cuaca cerah sekali. Langit hitam legam kebiru-biruan bertabur penuh bintang. Tanpa awan dan tanpa mendung sama sekali. Angin semilir berhembus sejuk tidak menyayat ke tubuhmu. Betapa elok sekali malam ini. Tengoklah ke bulan sekarang. Bukankah malam ini bulan purnama. Mengapa tampak bulan hanya separuh saja. makin lama makin sedikit terkikis oleh bagian yang menghitam. Oh, ternyata itu adalah gerhana bulan. Bulan purnama yang sempurna dengan gerhananya dengan cuaca yang bersahabat dan penuh keramahan. Bulan itu seperti menyapa penuh senyum dan kerendahan. Damainya malam ini. Untung ini bukanlah alam mimpi. Ini merupakan alam nyata yang dapat dilihat dengan mata kepala sendiri.<br /><br />cobalah pandang ke atas di langit itu sekali lagi. menakjubkan. O_omembaca dan menulishttp://www.blogger.com/profile/18360772042450286726noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-2448322298216208080.post-68073292084326137802010-06-25T21:39:00.004+07:002010-06-25T22:44:15.316+07:00sebuah mimpi dan Lorem ipsum<span style="color: rgb(204, 204, 255);font-size:85%;" >Lorem ipsum dolor <span style="color: rgb(102, 51, 0);">sit amet, consectetur</span> adipiscing elit. Ut et arcu</span><span style="font-size:85%;"><br /></span><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-size:85%;" >augue, ullamcorper <span style="color: rgb(102, 51, 0);">tincidunt sem. Maur</span>is non arcu eleifend sem</span><span style="font-size:85%;"><br /></span><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-size:85%;" >adipiscing lobortis q<span style="color: rgb(102, 51, 0);">uis id tortor. Nulla s</span>uscipit lectus et nulla</span><span style="font-size:85%;"><br /></span><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-size:85%;" >bibendum ut<span style="color: rgb(102, 51, 0);"> tempus enim pretium. Quisque va</span>rius urna non ipsum</span><span style="font-size:85%;"><br /></span><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-size:85%;" >aliquet ac aliquet p<span style="color: rgb(153, 102, 51);">u</span><span style="color: rgb(255, 204, 0);">rus fermentum. Ve</span><span style="color: rgb(153, 51, 0);">s</span>tibulum <span style="color: rgb(204, 0, 0);">ante </span>ipsum primis in</span><span style="font-size:85%;"><br /></span><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-size:85%;" >faucibus orci luctu<span style="color: rgb(153, 102, 51);">s</span><span style="color: rgb(255, 204, 0);"> et<span style="color: rgb(0, 0, 0);"> ul</span>trices po<span style="color: rgb(0, 0, 0);">su</span>ere c</span><span style="color: rgb(153, 51, 0);">u</span>bilia C<span style="color: rgb(255, 0, 0);">urae; <span style="color: rgb(0, 153, 0);">M</span></span><span style="color: rgb(0, 153, 0);">au</span>ris ornare</span><span style="font-size:85%;"><br /></span><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-size:85%;" >aliquam ligula, n<span style="color: rgb(102, 51, 0);">o</span><span style="color: rgb(255, 204, 0);">n v<span style="color: rgb(0, 0, 0);">e</span>sti<span style="color: rgb(0, 0, 0);">b</span>ulum <span style="color: rgb(0, 0, 0);">u</span>rn<span style="color: rgb(0, 0, 0);">a</span> digni</span><span style="color: rgb(153, 51, 0);">s</span>sim <span style="color: rgb(255, 0, 0);">vel. M<span style="color: rgb(0, 153, 0);">aur</span></span><span style="color: rgb(0, 153, 0);">is v</span>elit</span><span style="font-size:85%;"><br /></span><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-size:85%;" >quam, luctus luc<span style="color: rgb(153, 51, 0);">t</span><span style="color: rgb(255, 204, 0);">us mattis eu, dignissim i</span><span style="color: rgb(153, 51, 0);">d</span> metu<span style="color: rgb(255, 0, 0);">s. Cu<span style="color: rgb(0, 153, 0);">m </span></span><span style="color: rgb(0, 153, 0);">sociis</span></span><span style="font-size:85%;"><br /></span><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-size:85%;" >natoque penatibu<span style="color: rgb(153, 102, 51);">s</span><span style="color: rgb(255, 204, 0);"> et m<span style="color: rgb(0, 0, 0);">a</span>gnis dis <span style="color: rgb(0, 0, 0);">p</span>arturi</span><span style="color: rgb(153, 51, 0);">e</span>nt monte<span style="color: rgb(255, 0, 0);">s, n</span><span style="color: rgb(0, 153, 0);">ascet</span>ur</span><span style="font-size:85%;"><br /></span><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-size:85%;" >ridiculus mus. Fusc<span style="color: rgb(153, 51, 0);">e</span> <span style="color: rgb(255, 204, 0);">lect<span style="color: rgb(0, 0, 0);">us augu</span>e, solli</span><span style="color: rgb(153, 51, 0);">c</span>itudin nec s<span style="color: rgb(0, 0, 0);">u</span>sci<span style="color: rgb(0, 102, 0);">pit</span> vel, iaculis</span><span style="font-size:85%;"><br /></span><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-size:85%;" >non leo. Nam fermen<span style="color: rgb(153, 51, 0);">t</span><span style="color: rgb(255, 204, 0);">um nisl sit am</span><span style="color: rgb(153, 51, 0);">e</span>t lacus fringill<span style="color: rgb(0, 0, 0);">a</span> se<span style="color: rgb(0, 0, 0);">d</span> adipiscing</span><span style="font-size:85%;"><br /></span><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-size:85%;" >sem bibendum. Pellent<span style="color: rgb(153, 51, 0);">esque habi</span>tant morbi tristi<span style="color: rgb(0, 0, 0);">q</span>u<span style="color: rgb(0, 0, 0);">e</span> senectus et</span><span style="font-size:85%;"><br /></span><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-size:85%;" >netus et malesuada fame<span style="color: rgb(0, 0, 0);">s ac turp</span>is egestas. Cra<span style="color: rgb(0, 0, 0);">s </span>varius pulvinar</span><span style="font-size:85%;"><br /></span><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-size:85%;" >risus, quis rutrum ma<span style="color: rgb(0, 0, 0);">uris lobortis eget. Pelle</span><span style="color: rgb(255, 204, 0);">nte</span>sque facilisis</span><span style="font-size:85%;"><br /></span><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-size:85%;" >convallis nisl, a vulpu<span style="color: rgb(0, 0, 0);">tate libero molli</span>s volutpat. Praesent commodo</span><span style="font-size:85%;"><br /></span><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-size:85%;" >sagittis sapien, sed fr<span style="color: rgb(0, 0, 0);">ingilla urna por</span>ttitor consequat. Vestibulum</span><span style="font-size:85%;"><br /></span><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-size:85%;" >condimentum consectetu<span style="color: rgb(0, 0, 0);">r eros </span>nec dictum. Donec ac elit urna. Etiam</span><span style="font-size:85%;"><br /></span><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-size:85%;" >sed leo suscipit turpis vul<span style="color: rgb(0, 0, 0);">putat</span>e ornare. Vivamus risus quam,</span><span style="font-size:85%;"><br /></span><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-size:85%;" >pellentesque eu placerat <span style="color: rgb(0, 0, 0);">in, ve</span>nenatis facilisis sapien. Curabitur a nisl</span><span style="font-size:85%;"><br /></span><span style="color: rgb(204, 204, 255);font-size:85%;" >odio, eu rutrum aug<span style="color: rgb(0, 0, 0);">ue. Aenean et d</span>ui in lorem tempor adipiscing.</span>membaca dan menulishttp://www.blogger.com/profile/18360772042450286726noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2448322298216208080.post-51345684325329532512010-06-24T22:52:00.002+07:002010-06-24T23:11:00.807+07:00ZZZ.... ZZZ.... ZZZZ.....Hue terbangun dari tidurnya. Perasaan sudah pernah bangun. Kok terbangun dari tidurnya lagi sih. Apa tidak ada cerita lain. Anehnya mengapa bangunnya dimalam hari. Tidur-tiduran di ladang strobery lagi. Badan gatal gatal semua rasanya. Hue mendengar ada suara sesuatu datang, tapi tidak tahu suara apakah itu. "Suara apakah itu?", Hue bertanya-tanya dalam hati. Tengok ke kanan tengok ke kiri. Tengok kedepan dan tengok kebelakang. Hoahmmmmm Hue masih mengantuk nih. tidur lagi ahhh. Hue menghiraukan suara tersebut tak tahan akan kantuknya. Sampai-sampai pohon cemara akan ditabraknya demikian juga pohon dukunya. tanpa menutup pintu Hue pun akhirnya tidur dengan lelapnya.<br /><span style="font-weight: bold;">ZZZ.... ZZZ.... ZZZZ.....</span><br /><span style="font-size:130%;"><span style="font-weight: bold;">ZZZ.... ZZZ.... ZZZZ.....</span></span><br /><span style="font-size:180%;"><span style="font-weight: bold;">ZZZ.... ZZZ.... ZZZZ.....</span></span><br /><br />(Apakah suara gerangan yang sempat membangunkan Hue tadi?) <span style="font-size:180%;"><span style="font-weight: bold;"><(^,^)></span></span>membaca dan menulishttp://www.blogger.com/profile/18360772042450286726noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2448322298216208080.post-46708434137918086332009-09-18T22:53:00.002+07:002009-09-18T23:06:55.920+07:00terbangun kembali setelah sekian lama"hmmmm........ tanggal berapa ini sekarang.." Hue menoleh kebelakang melihat jam yang udah lama usang tak berdetak, lalu melihat tanggalan ternyata masih tanggalan tahun lalu. Cukup lama juga ya Hue tertidur.mimpi apakah gerangan. di ingat ingat tapi kok tidak ingat. dilupakan tapi kok tidak lupa. haduh harus segera pergi kekota untuk baca berita lihat koran tanggal barapakah ini.<br />Sesampainya di kota Hue terperanjat setelah tahu ia telah melewatkan <span style="font-weight: bold;">tanggal 9 bulan 9 tahun 9. </span>tepatnya hari ini tanggal<span style="font-weight: bold;"> 9+9 =18</span>.<br /><br />dengan sigap Hue lari secepat awan dilangit yang terang benderang menuju kebun strobery. Di jalanan penuh debu lusuh dan berkeringat tidak dihiraukannya. biarpun halang merintang. inginnya sampai ke kebun strobery dengan tenang. Wah ternyata kebunnya sudah lama tak terawat. banyak rumput liar tumbuh dengan bebasnya. sampai sampai pohon strobery tak terlihat bekasnya.membaca dan menulishttp://www.blogger.com/profile/18360772042450286726noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2448322298216208080.post-22642788309992742102008-11-26T22:04:00.002+07:002008-11-26T22:10:43.255+07:00cemberut karena apaAduh sudah lama tiada. Akhirnya petualangan dimulai lagi. Ternyata Dia tak tahu siapa. Hanya sekejap mata hanya sekedarnya. Apakah ini ternyata. Apakah ini nyata. Aku berharap ada sesuatu jatuh dari balik jendela. Menatap indahnya bulan purnama. Adu sesak rasanya hati ini dalam-dalam. Berdoa semoga ada rasa yang luar biasa yang menenangkan hidup di sekitar jalan. Penuh tikungan. penuh debu. berkeluh tanpa sapu tangan dari gengaman.membaca dan menulishttp://www.blogger.com/profile/18360772042450286726noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2448322298216208080.post-34929825053093051462008-11-07T14:48:00.002+07:002008-11-07T15:00:43.963+07:00ketika berpijakmungkin ini. mungkin itu.<br />entah mengapa.<br />Rasanya kok sudah lama.<br />Perjalananku terkalahkan oleh waktu.<br />oleh segenap tenaga.<br />Mungkin berfikir<br />mungkin mengiya.<br /> ataukah sirna.<br />Ketika mendung berwarna kelabu .<br />Mungkin halilintar<br />mungkin hujan<br />mungkin sekarang<br />mungkin nanti.<br />setiap perkataan haruskah ada perbuatan.<br />mungkin kata mungkin rasa.membaca dan menulishttp://www.blogger.com/profile/18360772042450286726noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2448322298216208080.post-83494244237783353192008-10-18T15:57:00.002+07:002008-10-18T16:13:59.219+07:00sejuk pagi terbawa sore hariSaat menyusuri hutan penuh rimba dalam alam raya. Hijau ranu dedaunan silir-semilir lirih tapi pasti memyejukkan perjalanan ini. Akankah perbukitan sampai pada sorenya. Tak terbiasa berucap lalu bekata. Kaki bergetar tangan tak terasa. Sejuk dingin inginkan merasa dalam sore yang berbalut pagi. Sesungguhnya alam raya telah menyediakannya keindahannya tanpa henti henti namun pasti. Torehan kanvas bertaburan pelangi merah jingga menghantarkan lukisan sore kembali lai ke pagi. Akankah Selama berjalan Kau telusuri terjal bebatuan dan semak belukar. Rintangan itu berjalan selama pun kau mengiringinya. Liku kelokan sungai tak cukup mematahkan arang maupun batu karang. Hari ini cerah secerah apa firasat dalam batin menaruhnya di kalbu. Begitu dalam begitu sempurna walau terkadang berwarna merah jingga. Sesirat kata tersirat malu berucap maupun berkata. Akankah udara pagi terbawa sampai sore hari. Aku bertanya atau kah menanya. Begitulah alam dunia penuh dengan jelaga yang hitam tak bergolak. Mengaduknya hingga merata tak terasa sore ini telah tiba. Aku berharap walau kadang kala tak mengerti dengan pasti. Apakah jelaga akan menampakkan sinarnya.membaca dan menulishttp://www.blogger.com/profile/18360772042450286726noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2448322298216208080.post-39214325134884348972008-10-11T14:37:00.002+07:002008-10-11T14:47:23.196+07:00Aduh membingungkanSore menjelang ingin menuju suasana merah jingga. Akankah menghampiri jalanan yang gelap gelap gulita tanpa temaram di sampingnya. Angin semilir hanya terasa sekali-kali. Daun dan rerumputan turut menghalangi jalan sepanjang langkah.<br /><br />melangkah<br /><br />melangkah<br /><br />melangkah<br /><br />melangkah<br /><br />melangkah<br /><br />melangkah<br /><br />melangkah<br /><br />melangkah<br /><br />akankah sampai pada tempat tujuanmembaca dan menulishttp://www.blogger.com/profile/18360772042450286726noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2448322298216208080.post-75783218632358426722008-10-07T13:43:00.003+07:002008-10-07T14:24:56.391+07:00berjalan di tepi batasHari ini saatnya masuk kandang membongkar-bongkar bongkahan kertas yang berserakan. Warna nya pudar karena kerah debu menempel tak karuan. Ambil pena di atas laci. Mau menulis kata-kata untuk di kirim ke sebuah tempat nan jauh di sana. Melihat awan penuh debu tulis aja ngak ada yang melarangnya. Melihat rumput kering ngak disiram duh kasihannya. Melihat rusa melompati pagar pembatas oh tingginya. Apa yang dilihat itulah yang ditulis begitukah memahami sebuah fakta? Sampai hari ini Hue sendiri tak menyadari ada apa pada yang terjadi di sebuah fakta hari ini. Benarkah fakta itu yang kamu lihat 100% nya. Siapa sangka hari ini menulis dengan pena tanpa tinta sampai besok lusa sampai pada saatnya tiba.<br /><br />""?<span>???</span><span>????</span><span>???</span><span>?</span>?"", Hue hanya bisa bertanya sekenanya. Tulis saja semua pertanyaannya siapa sangka nanti ada yang bisa menjawabnya. Selembar kertas yang ditulisnya jadi penuh dengan kata tanda tanya. Mungkinkah mereka dan kamu mengerti apa arti tanda tanya yang suka bertanya-tanya pada sekitarnya dan sekelilingnya.<br /><br />Siapa sangka hari sudah jadi jam dua sejak dulu tadi. Menengok kebun sebentar apa ada setrobery yang merah untuk sarapan siang ini. Satu dua tiga tak apa. Memang kebun belum waktunya panen. Harus bersabar dan terus berikhtiar. Satu kata ikrar selama kita hidup didunia jalankan perintah-Nya dan jauhi larangan-Nya. Penuh dengan jiwa walau harus sampai setua renta. Hidup itu apa yang kita lihat. Apa yang kita dengar. Apa yang kita rasakan. Dan apa adanya. Mengalir seperti lautan diterjang batu kali sejak tadi pagi. Jalan panjang mungkinkah berliku. Kalau dilihat dari jauh sih seperti gerigi gurita yang ngak ada batasnya.<br /><br />Satu demi satu kata tertulis dikertas yang ditaruh dimeja dekat jendela tua yang sudah lama ngak pernah dibuka-buka. Ngak sadar juga kemana aja nyimpen kuncinya. apa males aja ngebukanya.<br />Aduh lelahnya menulis kata-kata kok penuh tanda tanya. Apa mungkin hanya itu bisanya . Apa mungkin pengaruh tuna aksara. Jadi kagok nulisnya. Akhirnya sampai juga baris terakhirnya dipenuhi kata tanda tanya. yang diakhiri kata.<br />Aku bertanya<span>???????????????????????????</span><br />bertanyakah kamu <span>????????????????????????</span>membaca dan menulishttp://www.blogger.com/profile/18360772042450286726noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2448322298216208080.post-38336388140411712742008-09-23T15:11:00.002+07:002008-09-23T15:37:05.282+07:00masihkah disini<p>Pagi kemarin terasa membosankan. Membutakan mata untungkan tidak sampai membutakan hati. Pergi ketaman ladang srtobery ternyata belum juga panen. Berharap panen ini melimpah tanpa wabah. Andai saja mentari bersinar seperti pagi setiap hari. Mungkin tidak terasa gerah dan penuh gundah.</p><p>Strobery masih hijau ranu belum memancarkan sinar kemerah-merahannya. Mungkin rasanya tidak bisa ditulis pakai kata yang semestinya. Apakah ini bercanda ataukah nyata. mungkin harus kembali dulu kekandang dibalik ilalang itu. Aman dan terasa menghangatkan.</p><p>"Keringat bercampur peluh bertaburan di mukaku, uh", Hue berkeluh sesampainya di kandangnya. Sementara ilalang terus saja meninggi belum sempat dibersihkan</p><p>Andai saja siang ini bertegur sapa. Andai saja Hue bisa bercanda. Andai saja Peta buta itu memakai kacamata. Mungkin hue sudah terbang ke alam damai bertaburan bintang-bintang dan cahaya. Oh alangkah bahagianya.</p><p>Ternyata Hue masih saja disini menyendiri berteman dengan sepi. Dan mungkin nanti gelap gulita. Ngak tahu apa mau dikata. Lilin di atas meja pun hanya tersisa setengah batang. Apakah malam ini akan sia-sia. Sampai pagi menjulang lagi dari kutub timur yang ngak jelas titiknya. Walau kamu beribu-ribu kali mengitarinya.</p><p>Tetap semangat berjuang sepanjang kenangan. Tetap memakai topi saat mentari menyinari dari pagi sampai sore hari. berharap cuacanya seperti di medan penuh dengan salju yang beratapkan kristal es. Dan terbentuklah hallo siang itu. Alangkah indahnya walaupun diselimuti kegelisahan mentari yang terpancar teduh kala itu. Sampai saat ini belum ada kabar beritanya secarik kertas di ladang Strobery. Belum ada kata cerita lainnya dibaliknya. Sampai mentari tersipu sore itu.</p>membaca dan menulishttp://www.blogger.com/profile/18360772042450286726noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2448322298216208080.post-17103729983690646542008-09-22T05:50:00.002+07:002008-09-22T06:46:55.155+07:00di sini dan di sanaPagi ini Hue terbangun juga. Sudah beberapa hari ini ia kelelahan dalam kepenatan. Di sini pagi dingin menyejukkan. walau harus menahan kantuk yang melelahkan. Udara terasa sejuk menyegarkan bagai sajak dalam suratan. Apakah begitu suasana pagi itu. Benarkah seperti itu menggambarkannya. Apakah demikian juga di sana . Apakah saya bertanya. Sepertinya sudah pernah deh berkata-kata seperti yang sebelumnya. Apakah ini dejavu. Ingatan masa lalu berulang seribu kali dalam hidupmu.<br /><br />"Sekarang apa yang harus ku perbuat", Hue kebingungan saat duduk diberanda depan hanya bisa lihat depan. Mungkinkah Hue akan berjalan lurus kedepan atau kebelakang untuk meneguk segelas air bercampur kola yang masih tersisa di atas meja. Aduh lelahnya. Kenapa diluar sana kok ngak ada siapa-siapa. Apakah ini hanya perasaanku apa cuma pengelihatanku.<br /><br />OH iya bagaimana kalau menerka dan memecahkan teka-teki peta buta untuk menuju ke antariksa raya. Siapa tau bisa untuk menguasai dunia yang selama ini hanya terasa selebar mangkuk. Saatnya mengambil peta dari rak di bawah meja. Sekejap Hue berlari dan sontak saja peta sudah ada di tangannya. Lihat saja peta dari tangannya. Benar-benar buta ngak punya mata. Sesuai dengan namanya begitu pulalah wujudnya.<br /><br />Apakah ini jalan yang sama yang harus di lalui untuk menuju nirwana ataukah tenggelam dalam balutan matahari pagi hari ini yang diselimuti awan tebal keabu-abuan bersemu merah jambu sedikit kelabu. Teka-teki belum juga terpecahkan. Di tengah ada tanda bintang di tepi jurang ada tanda silang dan garis lurus menuju bulan agak belok ke kiri semantara titik-titik tajam banyak bertebaran disekelilingnya.<br /><br />Disana apakah ada setetes embun beku yang terharu bertaburan saat birunya langit pagi berdatangan. Angin semilir merampas kebekuan agar mengalir seperti sedia kala.<br /><br />"wah",Detak hue dalam hati penuh arti turut melingkari suasana tadi untuk belok kekanan atau kekiri. Mungkin apakah harus tetap disini seperti yang tadi ataukah harus mengikuti kelokan dalam belokan sempit itu. Nafas tersedak sebentar ngak tahu arah harus kemana mungkin disini dulu kembali separti yang tadi.<br /><br />Aduh lelehnya pagi ini. tak ada satu teka-teki pun yang terpecahkan kalau harus membacanya sendiri. Peta buta benar-benar membutakan alam pikiran bawah sadar yang selama ini ngak pernah ku sadari ternyata alam itu menyadarkanku akan sesuatu hal.<br /><br />Sampai sudah pagi buta berganti terbitnya mentari yang besinar indahnya penuh tawa dan riang mungkinkah gembira. Sinar terasa menyengat hangat sayup-sayup terasa. ingin berlari rasanya menghilangkan kegundahan ini. Dari sini menuju ke sana. Peta buta pun akhirnya diselipkan kembali di bawah meja. Hue berlari menuju taman yang penuh ladang pohon strobery.<br /><br />apakah ini sudah musim panen?<br />Andaikata cerita ini ada yang mau melanjutkannya.<br />menulisnya kembali dalam bait yang berbeda.<br />Harapan ini mungkinkah sirna atau ada.<br />Bingung untuk memulai bertanya.<br />walau hanya dalam satu kata.membaca dan menulishttp://www.blogger.com/profile/18360772042450286726noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2448322298216208080.post-3730276916189987612008-09-14T13:54:00.002+07:002008-09-14T14:14:59.879+07:00apakah ada apa adanya<p>Siang ini benar benar menyengat. Banyak keringat yang harus dibasuh untuk mengusir peluh. Hawa terasa ngak ada airnya . Lelah dan dahaga menjadi satu. Saat puasa tiba harus bersabar menunggunya. Mengharap nikmat saat nanti berbuka. </p><p>Hue ternyata lagi puasa ya. Apa ngak ada makanan terus niatnya puasa. Apa mengharap hanya nikmat di saat berbuka saja. Apakah berharap harapannya bukan harapan semu atau merah jambu.</p><p>Apa boleh buat Hue Harus tetap disitu. menunggu malam gelap gulita tiba . Disanalah saatnya Ia berada. Sudah disiapkan roket segala dari negeri tirai. Berharap nanti saatnya tiba. Apa mungkin juga tiba. haruskah mengiba untuk suasana cantik jelita. Sebiji korek api sudah terkena terik matahari sejak tadi. Untuk mengusir kelembaban di tubuhnya agar bisa menjala dalam kegelapan. Jadilah pelita. Karena dia terang sayup-sayup tapi tetaplah bisa benerang dan dapat kamu rasakan sinarnya. Menunjukkan jalanmu menuju yang lurus.</p><p>Mungkin mengerti mungkin tidak mengerti karena begitulah fitrahnya kalau berada didunia fana. penuh kehampaan tetapi tetap bisa bernafas. Haruskah ikhlas sampai saatnya tiba.</p><p>"Oh tidak", Hue merenung tapi muka kok murung membaca ayat kata yang sulit diterjemahkan dalam bahasanya. </p><p>Tahukah kamu bahwa dunia ini tidak benar-benar bulat?</p>membaca dan menulishttp://www.blogger.com/profile/18360772042450286726noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2448322298216208080.post-39491068553421875162008-09-06T14:10:00.002+07:002008-09-06T14:45:44.922+07:00apakah damai akan datangSore yang merah dari barat daya. berjuta warna cukup merah jingga. Terpikat sinarnya tak hayal gelap gulita didepan mata. Sirna sudah siang gersang kerontang. Dingin malam akan kah membunuhku. Hue pun pergi ke perapian menyalakan lilin tuk menghangatkan badan. Perasaan yang bersemayam didalam terus gundah gulana. Tak ada surat yang datang walau seucap. Merpati hanya terbang tinggi lalu pergi.<br /><br />Mungkin lusa atau esok ada sesuatu kabar yang menghampiri tepat didepan kelopak mata. Mata mengantuk tapi tidak bisa,merahnya terasa. Perih pedih hanya melihat lilin dari balik jendela. Bukan takut bukan apa tapi hanya merasa. Munginkah hujan akan menghuyur kebun sayur di belakan rumah tanpa jendela. Ataukah ini cuma bualan yang ada sepanjang masa. Dari pagi siang dan sore hari.<br /><br />Hue berharap ada teman yang mau mengutarakan pendapat dan bertukar pikiran. Membuat baling-baling angin untuk terbang ke angkasa raya. Melihat bima sakti beserta teman-temannya. Mungkinkah hallo antartika terlihat juga.Terus terbang ke bulan melihat bongkahan dibaliknya yang selama ini tak sempat terlihat sama sekali dari bumi walau hanya satu kali.<br /><br />Gulungan peta sudah siap dibuka untuk mengetahui jalan di angasa. Mungkinkah ada orang yang mau menunjukkan dimana harus memulai jalan kesana. Apakah kamu tahu karena berharap kamu tahu. Mungkin hati ini akan senang sepanjang masa. Masa lalu telah terlampaui. Kini hanya menunggu harapan baru pergi ke antariksa. Di suatu tempat antah berantah yang disana bisa menanam stroberry. Dan terus bertegur sapa sepanjang masa.<br /><br />"Hallo", Hue bersuara lirih terucap.membaca dan menulishttp://www.blogger.com/profile/18360772042450286726noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2448322298216208080.post-32662378619803114912008-09-01T16:48:00.002+07:002008-09-01T16:55:37.368+07:00Hari IstimewaAduh senangnya matahari bersinar dengan indahnya. Siulan burung sahut-sahut memandang. Tidak ada debu berterbangan.Lelah dan dahaga terasa sirna. Menejukkan sekali. Bagai salju turun gurun berkali-kali.<br /><br />"Aku mau terbang", Hue senang dengan cuaca hari ini. Terasa di alam mimpi. Ku harap ini bukan mimpi.<br /><br />Hanya ini saja yang Hue ceritakan. Betapa senangnya hari ini. Senangnya ngak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Ini hari baik. Semua orang mengharapkannya. Karena hari nin terasa menyejukkan walau kita di tengah badai kekeringan.membaca dan menulishttp://www.blogger.com/profile/18360772042450286726noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2448322298216208080.post-88256576180491350792008-08-26T07:46:00.003+07:002008-08-26T08:22:42.055+07:00Apa mau dikataSepertinya kejadian hari ini akan terus berulang sampai selanjutnya. Hue tidak bisa berkata apa-apa. Saat dihampirinya secarik kertas yang digantungnya masih kosong ngak ada isinya setitik pun tak ada putih bersih tak berdosa. Hue pun menaruhnya kembali dan menaruh harapan semu yang tak kunjung padam. Betapa muram termenung dipangkuan batu kuarsa diselimuti pasir berhembus debu. Mata pun silau sinar yang dipantulkannya.<br /><br />Sepertinya hari ini akan cerah bila sinar itu tak banyak tertutup awan. Angin pun semilir nyaring bunyinya. Tak terasa hari demi hari sudah terlewati. Tak kuasa rasanya memperhatikan silau pasir kuarsa disana. Hue pun balik kandang. Sendiri lagi tak ada teman untuk bicara. Apa memang sudah wajib untuk ngak bisa bicara. Hue pun tergolek lemas di kursi dekat meja. Sepatah kata pun tertuang dalam catatannya yang sudah beberapa hari ditinggal tidur. Ternyata pena pun sudah mau mulai mengering. Hue ngak bisa berkata-kata. Menuangkannya dalam batin yang penuh sesak dengan gundah selama ini.<br /><br />"Kemanakah mereka? kemanakah dia? kemanakah angin itu membawanya." Hue ngak punya jawabannya karena ngak ada yang mau jawab. Apa malu jawab. Hue pun merasa malu dengan pertanyaan yang kacau ngak punya arah. Ditulisnya didinding pakai aksara lama . Supaya ngak ada yang tahu apa maksudnya.<br /><br />Semangat akan patah arang daripada abu. Satu demi satu masa lalu makin jauh aja. Ngak ada kabar berita. Seperti orang hilang ingatan yang ingat segalanya. Berburu rusa ke padang tandus. Apakah selama ini salah arah. Siapa yang memasang arah di samping jembatan itu. Sengajakah dia. Ini jalan yang benar apa sudah jauh salah duga untuk melewatinya. Pikirku dalam benak benuh tanya lanjutkan saja ngak ada salahnya hidup didunia. Begitulah alam semesta akan menjawab dengan bantuannya yang tak terduga. yang terus berotasi pada porosnya. Hal demikian supaya kamu tahu dan mau mempelajarinya setiap makna yang kadang tak berarti sama sekali. Apakah ini sudah cukup sewajarnya. Apakah tidak berlebihan. Apakah aku bertanya?membaca dan menulishttp://www.blogger.com/profile/18360772042450286726noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2448322298216208080.post-14335930739677566492008-08-22T08:11:00.001+07:002008-08-22T08:41:51.762+07:00Maha dahsyat<span style="font-size:180%;">Apa artinya </span><span style="font-size:100%;">kala itu sang matasurya akan memejamkan mata. Langit berwarna jingga nanggung sekali merahnya. Angin berhembus tak karuan kemana. Daun-daun mengejek selalu jatuh enggak jatuh enggak jatuh enggak. Akhirnya berguguran satu demi satu. Begitulah suasana alam yang mau malam. Berangkat terang menuju kelam.<br /><br />Dahsyatnya ternyata Hue belum bangun-bangun juga. Sampai hari ini. Makan apa tuh anak . Makan roti kali yang rasa stroberry. Stroberry dicincang kecil-kecil tanpa pemanis buatan asem sekali rasanya.<br /><br />"Huahm",Hue menguap. Eh ngak jadi bangun kapan majunya kalau begini begitu melulu. Bantal guling dari bulu angsa menutupi mukanya. Makin Pulas aja Tidurnya. Puas-puasin aja lah. Waduh dapur dan kandang berantakan. Ngak apa yang merapikan apa. Dahsyatnya kekacauan yang ditimbulkan.<br /><br />Mungkin Hue ngak punya teman jadi mending malas-malasan. Ngak ada permainan. Ngak ada makanan. ngak ada bacaan. Aduh susahnya jadi orang. Berharap ada yang membangunkan pakai di siram air comberan rasa durian. Kebanyakan bengong kali yah. Jadinya terus bermimpi ingin jadi astronot tapi maunya yang jalan kaki. Jelas ngak mungkin.</span><br /><br /><span style="font-size:180%;">Blegurrrrrr......!!!!!! </span><span style="font-size:100%;">Blegurrrrrr......!!!!!! </span><span style="font-size:78%;">Blegurrrrrr......!!!!!!</span><span style="font-size:180%;"><span style="font-size:100%;"><br /><br />Tetap ngak mau bangun. Blegur mengonggong Hue masih tidur melulu.</span><br /><span style="font-size:78%;">Dah</span><span style="font-size:130%;">syat</span><span style="font-size:180%;">nya</span>.............................<br /></span>membaca dan menulishttp://www.blogger.com/profile/18360772042450286726noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2448322298216208080.post-45566500184679592112008-08-21T11:09:00.000+07:002008-08-22T07:35:41.734+07:00Sempatkah ?<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://fc03.deviantart.com/fs31/f/2008/234/9/c/sleep_by_desain.png"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 320px;" src="http://fc03.deviantart.com/fs31/f/2008/234/9/c/sleep_by_desain.png" alt="" border="0" /></a><br />Hari ini Hue masih tertidur kayaknya. Apa mungkin ngelidur. Mungkin mimpi ingin terbang ke bulan melihat bintang-bintang di awan. Siang-siang gini masih ngelindur jalan-jalan sendirian dasar pungguk berkacamata dua dimensi. Ketinggalan tuh kacamatanya. Makanya kalau jalan jangan ngelindur.<br /><br />"ooo....", peri duku melihat burung hantu berkeliaran siang-siang memejamkan mata ngak pakai kacamata lagi. Siapa yang mo takut kalau gini. Hiii?<br /><br /> Hue memang pungguk si burung hantu itu yang bercita-cita ingin pergi ke bulan. Tapi siapa yang mau mengajaknya. Ngak tahu ah. Mungkin ada yang sudi buatkan pesawat dari kertas dan Hue pun bergelayutan terbang entah kemana sesuka-suka pesawat kertasnya. Mungkin ngak ya sampai ke bulan.<br /><br /> Dasar Hue mimpinya makin aneh-aneh aja. aneh aja ngak aneh-aneh amat. Kali ini Hue sempoyongan lewat jembatan. Jembatannya terbuat dari pohon talas. Malas ah menceritakannya. Penasaran ya? cerita aja sendiri. mungkin aku sih yang penasaran mengapa cerita kok sendiri. ngak enak sekali yah. Enakan kalau ceritanya di bagi pasti seru tuh sampai ke istana sang prabu dan bilang hu hue hu hue hu hue.<br /><br /> Ngomong-ngomong kertas dekat pohon stroberry sudah berisi belum yah? Kayak nya sih belum karena ngak ada tanda-tanda yang aneh tuh pada pohon stroberry masih merambat melulu. Mungkin akan selalu begitu. mudah-mudahan besok atau lusa ngak kayak begitu lagi. Mudah-mudahan ada yang sempat mengisi. Dan akhirnya Hue dapat bangun dari ngelindurnya yang ngak ketulungan itu. Mudah-mudahan.....membaca dan menulishttp://www.blogger.com/profile/18360772042450286726noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2448322298216208080.post-33952475358121058772008-08-19T22:42:00.000+07:002008-08-19T23:27:58.959+07:00akhirnya jadi juga awalnyaLorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.<br /><div style="text-align: justify;">Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.<br /><br />"Ini sebenarnya mantra apa bukan ya? Ampuh sekali untuk menulis yang sulit dibaca. Kalau hafal mungkin kamu bisa menerbangkan sepeda tanpa roda." pikir Hue.<br /><br /> Lalu secarik kertas disobeknya menulis bait demi bait berkali-kali. Kayak mau disetrap guru pelajaran bahasa saja. Tak terasa kertas sudah penuh dengan tulisan tanpa makna namun berguna. Betapa gembira campur bodoh ditambah ngak mudengnya Hue lihat kertas penuh coretan. Coretan yang ingin diulangi berkali-kali kala sang surya mau pamit ke barat daya.<br />Mumpung masih terang. Terus terang saja ia tidak bodoh bin tolol. Sesobek lagi mungkin cukup untuk hari ini.<br /><br />"Mau menghafal kok ngak hafal-hafal,sih..." pekik Hue dalam batin yang penuh jurang banyak serangganya lagi kalau pagi.<br /><br /> Hue ngak mau bodoh sendiri kali ini. Ada saja ulah pikirannya. Ada-ada saja. Apa adanya. Seperti biasa. Sesobek kertas yang sudah sobek disobeknya untuk sesuatu tujuan. tujuan yang ditujukan yang tertuju di situ.<br /><br />"Siapa ya yang mau mengisi lembaran sobek ini kalau di tempel disini?" canda batin ngak penting Hue.<br /><br /> Terus menunggu dan menunggu. Tapi mau tidur dulu kala itu. Sobekan yang tertempel di dahan pohon stroberry bergelayutan ngak karuan menunggu ada yang menghampirinya. Siapa tahu ada cerita dibalik pena yang dibawanya.<br /><br />"Untuk malam gulita ini sudah ah menggerutunya" ceplos hue dalam sepatu bau duku sambil ber fikir siapa tahu ada orang yang juga bodoh ngak punya kerjaan mengisi lembaran ini jadi sebuah cerita yang penuh sesak dan pengap dengan fantasi.<br /><br /> Siapa ya selain Hue yang yang begitu bodohnya mau mngantungan jemuran di dahan srtoberry. Penasaran aku jadinya. Karena tadinya ngak begini ceritanya terus bagaimana jadinya kalau ceritanya banyak versinya. Hue pun tertidur sebentar tapi kayaknya lama kalau ngak ada yang membangunkan. Berharap paginya ada mantra lagi muncul dengan sendirinya di sobekan kertas yang bergelayutan di dahan srtoberry yang layu ngak disiram pagi tadi hingga saat ini.<br /><br />"ZZzzzzzzzz................." Hue pun tertidur. Astaga jam bekernya belum nyala . Lama kayaknya mimpinya sampai siang hari. Mungkin berhari-hari. Tergantung siapa dulu yang datang disini.<br /><br /><br /><br /></div>membaca dan menulishttp://www.blogger.com/profile/18360772042450286726noreply@blogger.com0