Rabu, 26 November 2008

cemberut karena apa

Aduh sudah lama tiada. Akhirnya petualangan dimulai lagi. Ternyata Dia tak tahu siapa. Hanya sekejap mata hanya sekedarnya. Apakah ini ternyata. Apakah ini nyata. Aku berharap ada sesuatu jatuh dari balik jendela. Menatap indahnya bulan purnama. Adu sesak rasanya hati ini dalam-dalam. Berdoa semoga ada rasa yang luar biasa yang menenangkan hidup di sekitar jalan. Penuh tikungan. penuh debu. berkeluh tanpa sapu tangan dari gengaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar