Minggu, 14 September 2008

apakah ada apa adanya

Siang ini benar benar menyengat. Banyak keringat yang harus dibasuh untuk mengusir peluh. Hawa terasa ngak ada airnya . Lelah dan dahaga menjadi satu. Saat puasa tiba harus bersabar menunggunya. Mengharap nikmat saat nanti berbuka. 

Hue ternyata lagi puasa ya. Apa ngak ada makanan terus niatnya puasa. Apa mengharap hanya nikmat di saat berbuka saja. Apakah berharap harapannya bukan harapan semu atau merah jambu.

Apa boleh buat Hue Harus tetap disitu. menunggu malam gelap gulita tiba . Disanalah saatnya Ia berada. Sudah disiapkan roket segala dari negeri tirai. Berharap nanti saatnya tiba. Apa mungkin juga tiba. haruskah mengiba untuk suasana cantik jelita. Sebiji korek api sudah terkena terik matahari sejak tadi. Untuk mengusir kelembaban di tubuhnya agar bisa menjala dalam kegelapan. Jadilah pelita. Karena dia terang sayup-sayup tapi tetaplah bisa benerang dan dapat kamu rasakan sinarnya. Menunjukkan jalanmu menuju yang lurus.

Mungkin mengerti mungkin tidak mengerti karena begitulah fitrahnya kalau berada didunia fana. penuh kehampaan tetapi tetap bisa bernafas. Haruskah ikhlas sampai saatnya  tiba.

"Oh tidak", Hue merenung tapi muka kok murung membaca ayat kata yang sulit diterjemahkan dalam bahasanya.

Tahukah kamu bahwa dunia ini tidak benar-benar bulat?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar